JUAL UANG MAHAR SLI DAN MURAH

JUAL ANEKA DOKUMEN DAN BARANG JADUL

Minggu, 26 Februari 2012

KOMIK GARENG-PETRUK KARYA TATANG S.

SIAPAKAH TATANG S. ITU

Siapakah Tatang S? Tatang S bernama lengkap Tatang Suhenra. Pada tahun 1970-an, kabarnya, ia pernah menjadi komikus yang bayarannya paling tinggi di Bandung. Ketika itu, ia dikenal sebagai komikus cerita-cerita silat. Karena ambisinya dalam mencipta komik sangat besar, tidak jarang ia sering ‘berbenturan’ dengan rekan-rekannya sesama komikus. Kasus yang menonjol adalah ketika ia terlibat ‘perang komik’ dengan Ganes TH. Ganes merupakan seorang komikus yang kesohor dengan karyanya, ‘Si Buta Dari Goa Hantu’. Pada suatu ketika, Ganes pindah dari sebuah penerbitan. Penerbit tersebut tak terima dan sakit hati dengan kepindahan Ganes. Tak lama kemudian Tatang direkrut oleh penerbit itu untuk menyaingi komik sohor karya Ganes. Tatang lalu membuat komik ‘Si Gagu dari Goa Hantu’ untuk menyaingi ‘Si Buta dari Gua Hantu’-nya Ganes. Lalu apa yang terjadi? Ternyata komik karya Tatang ini cuma beredar sebanyak tiga edisi sampai akhirnya dibredel. ‘Si Gagu dari Goa Hantu’-nya Tatang membuat dunia perkomikan Indonesia gempar. Secara tidak langsung, Tatang telah menjadi korban pemainan penerbit, sehingga karir Tatang sebagai seorang komikus silat hancur.

Dari sini Tatang lalu hijrah ke Jakarta. Di Jakarta ia tetap berkarya dalam komik. Tapi, karirnya tak semulus seperti saat ia di Bandung dahulu. Ternyata ‘perseteruannya’ dengan Ganes masih saja berbuntut. Saat itu, penggemar Ganes TH sangat banyak. Penerbit takut para penggemar Ganes TH akan ‘menyerang’ komik Tatang. Akibatnya, banyak penerbit yang takut menerbitkan komik Tatang.

Nasib manusia selalu berubah, layaknya putaran roda pedati. Begitupula nasib Tatang S. Kisah nasib Tatang yang berubah diawali saat komik-komik luar negeri, terutama dari Jepang, membanjiri pasar Indonesia. Ini terjadi pada era 1980-an. Ketika itu, penerbit lebih memilih menerbitkan komik terjemahan untuk mengikuti tren pasar. Imbasnya, banyak komikus yang memilih ‘meloncat’ ke jalur ini. Tak dapat dipungkiri, tren tersebut memang menjanjikan materi berlebih. Namun, berbeda dengan Tatang. Ia tidak mengikuti tren yang tengah mewabah ini dan tetap konsisten di jalurnya, yaitu membuat komik. Komik Tatang waktu itu diterbitkan oleh sebuah penerbit kecil yang letaknya di daerah Pasar Senen, Jakarta Pusat. Penerbit tersebut bernama Gultom Agency. Trik Gultom Agency untuk membidik pasar cukup cerdas. Penerbit ini mengincar lapisan menengah-bawah, dengan oplah 10.000 eksemplar.

Karir Tatang kembali bersinar setelah ia membuat komik dengan tokoh Punakawan (Gareng, Petruk, Semar, Bagong). Meskipun diakui, sebelumnya telah ada beberapa nama komikus yang membuat komik tokoh punakawan, seperti Hidayat Sujana, HAB, Rowing, Rachman, serta Indri S, tetapi nama Tatang S yang paling bersinar. Salah satu alasannya, karena komiknya ini sanggup bertahan melintasi berbagai generasi. Keunikan karakter dan kesederhanaan cerita yang dibawakan juga menjadi nilai plus Tatang dalam komiknya.

Sederhana, itulah yang ada di benak saya saat pertama kali berkenalan dengan komik-komik Gareng-Petruk karya Tatang S. Ia membuat gambar-gambar komiknya hitam-putih, dengan kertas tipis, tapi dibuat tetap berkesan. Di dalam komik-komik Gareng-Petruknya, Tatang selalu menceritakannya dengan bersahaja, tentang kehidupan orang-orang di desa antah-berantah, Desa Tumaritis. Komik Tatang ini unik dan memiliki ciri khas. Ia tidak membicarakan tema-tema cerita yang jauh, namun membicarakan keseharian kita, seperti soal pekerjaan, pengangguran, romantika orang pinggiran, hingga horor. Dalam komiknya, kita pasti menjumpai kekonyolan, keluguan, sampai ironi kehidupan. Menurut saya, Tatang tidak main-main menciptakan karakter Punakawan di setiap komiknya. Gareng dan Petruk merupakan lukisan orang pinggir kota yang memiliki cita-cita, impian, dan kesialan. Tokoh Semar dalam komiknya digambarkan sebagai seorang yang arif bijaksana, punya kharisma, dan disegani. Sedangkan Bagong, karakternya hamper mirip dengan Gareng dan Petruk. Gareng dan Petruk selalu dilukiskan sebagai anak muda pengangguran yang kerap menjumpai kesialan.

Tatang sungguh cerdas mengambil tema cerita yang dekat dengan pembaca. Kerap kita menjumpai kisah horor (mistik) dalam komiknya. Sosok hantu di komik Tatang selalu mengambil persepsi orang awam. Semisal, ia menggambarkan wewe gombel dengan wujud perempuan berbadan besar, mempunyai lidah menjulur panjang, mata melotot, bertaring, dan payudara besar menggelantung ditutupi rambut yang menjuntai hingga kaki. Hantu-hantu ini seringkali muncul ketika Gareng dan Petruk tengah ronda malam di kampong Tumaritis, saat malam Jumat Kliwon. Tatang pintar merubah suasana horor menjadi hal yang menggelitik. Contohnya, ketika Gareng dan Petruk dikejar oleh hantu, akhirnya mereka jatuh ke sungai.

Tatang punya segudang ide mengemas kemasan cerita komiknya. Tema pahlawan super dipilih Tatang untuk membuat pembaca tidak jenuh. Kita seringkali menjumpai Ksatria Baja Hitam, Megaloman, Superman, Batman, ataupun Spiderman dalam komiknya. Nama-nama pahlawan super itu sering diakhiri dengan kata Tumaritis, seperti Megaloman Tumaritis. Tokoh yang dipilih Tatang untuk ‘berperan’ menjadi pahlawan super siapa lagi kalau bukan Gareng dan Petruk. Pahlawan-pahlawan super ini kerap membantu orang-orang yang sedang kesusahan di kampung Tumaritis. Tentu saja Tatang tidak membuat mereka seperti aslinya. Dengan sentuhan idenya, Tatang meramunya menjadi pahlwan-pahlawan super yang konyol.

Teknik gambar dengan goresan hitam-putih sederhana, cerita dan banyolan norak khas jamannya, justru membuat para pembaca menjadi ketagihan setiap menikmati komik-komik karyanya. Selain itu, layaknya seniman yang bertanggung jawab dengan karyanya, Tatang selalu muncul dengan petuah bijak yang diutarakan lewat tokoh-tokohnya. Petuah Tatang sangat positif untuk siapapun, dari anak-anak hingga orang dewasa. Ciri lainnya, Tatang rajin mengirim salam untuk seseorang melalui komik-komiknya. Selain itu ia juga memiliki ungkapan yang kerap hadir dalam komiknya, yaitu “Salam manis tak akan habis, salam sayang tak akan hilang buat semua pencinta karya saya”.

PENAWARAN KOLEKSI KOMIK GARENG-PETRUK MILIK SAYA

Bagaimana, Anda sudah ingat kan? atau bahkan Anda memiliki banyak sekali Komik yang laris manis pada Era akhir 80-an ini, Simpanlah, jangan dibuang. Namun jika Anda sudah punya ( tapi dulu ) dan sekarang entah kemana, disini kami hanya mencoba untuk menawarkan beberapa koleksi saya mengenai Komik Gareng - Petruk ini :







Kondisi : Rata - Rata Masih Mulus dan Bagus, namun ada ciri ke-lama-annya, karena terlalu lama tersimpan rapi di almari kolektor.
Harga : Call / WA 0813 1566 0326

























2 komentar:

Nur baiti (Hikaru) mengatakan...

Wah, nostalgia. Punya saya sudah pada hilang entah ke mana. Berapaan mas harganya?

takim mengatakan...

berapaan,

Posting Komentar